Selasa, 15 April 2014

Cerita Singkat Mahabhakti

Tahu kan yang namanya pramuka? Bagi siswa maupun siswi kelas 10 di MAN Yogyakarta 1, pramuka adalah ekstrakulikuler yang wajib. Ekstrakulikuler ini dilaksanakan setiap hari jum’at. Tetapi, kegiatan pramuka tak lepas dari yang dinamakan kemah. Kemah di laksanakan setiap tahunnya. Disini, kemah dinamakan Mahabhakti. Sebenarnya sih, saya tak tahu apa artinya, tetapi bagi siapa yang mengikutinya cenderung ingin mengikutinya kembali. Kebetulan, saya adalah siswi di MAN Yogyakarta 1, saya sekarang duduk di kelas 10. Tentu dan pastinya saya mengikuti kegiatan pramuka. Pramuka disini sangatlah disiplin dan didukung dengan Pemangku Adat. Terkadang saya jengkel dengan pramuka, karena menurut saya pramuka itu terlalu disiplin sehingga mengekang saya. Tetapi saya mengerti bahwa pramuka memang bertujuan untuk kedisiplinan. Sehingga, saya melakukan kegiatan pramuka dengan apa adanya.
            Bye the way, kemarin pada tanggal 2-5 April 2014 kami para siswa dan siswi MAN Yogyakarta 1 melaksanakan Mahabhakti di Bumi Perkemahan Kepurun. Di Mahabhakti banyak lomba-lomba yang dilaksanakan seperti Aster, Kepram, hingga Memasak dengan bahan dasar singkong. Tak lupa juga saat Mahabhakti ada yang dinamakan perjalanan bhakti. Saat diperjalanan bhakti kami harus melewati pos-pos yang telah disediakan. Di pos-pos, kami menyanyikan yel-yel dan mars ambalan, melafalkan trisatya dan dasadarma. Kami berjalan cukup jauh, hal itu menguras tenaga kami serta menyebabkan kelelahan bagi para pesertanya. Tetapi, kami berusaha tetap tegar dan semangat, Wuiiiiiih. ^o^

            Taukah anda, apa hal yang menarik dan tetap saya pikirkan hingga saat ini? Saat sebelum upacara penutupan Mahabhakti, saya dan teman saya menemukan makanan ringan didalam tenda. Karena makanan itu menurut kami tidak layak lagi untuk dimakan, kami membuang makanan itu ke tempat sampah. Ironisnya, kami melihat makanan itu diambil oleh anak kecil dari tempat sampah itu dan dia memakannya sambil berjalan santainya didepan kami. Anak itu memakai baju yang kebesaran dan kumal. Saya dan teman saya bingung ingin berbuat apa. Saya dan teman saya ingin memberikan sesuatu minimal makanan, tetapi sayangnya makanan kami telah habis. Akhirnya saya dan teman saya tidak melakukan apapun untuk anak itu. Saat itulah saya merasakan hikmah dibalik kesenangan dalam mahabhakti ini.

0 komentar:

Posting Komentar